:: CINTA dalam DIAM… ::

Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan…

Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba…mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya…

Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah..

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat:49)

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. ”       (QS. Ar-Ruum:21)

Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata, maka bersabarlah… berdo’alah… berpuasalah…

” Wahai kaum pemuda,siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata,dan memelihara kemaluan,maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagaipenahannya ” (Hadist)

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatuperbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ” (QS. Al Israa’ :32)

Cukup cintai ia dalam diam…

bukan karena membenci hadirnya…tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia…tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya…tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan…

karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja ‘kan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga…

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan…

memupuknya hanya akan menambah penderitaan, menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan, mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan…

Maka cintailah ia dengan keikhlasan 

karena tentu kisah fatimah dan ali bin abi thalib diingini oleh hati…tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi…?

…boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat burukbagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” (QS. AlBaqarah:216)“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduhitu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS.An Nuur:26)

Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…

karena tiada yang tahu rencana Tuhan…mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan

karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan…serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya…

“Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar bin Khattab ra.)

:: Hijrah ku…. ::

Berangkat dari niat ingin belajar mengaji Al-Qur’an, membetulkan bacaannya.. juga ingin sekali lebih memahami Islam secara khusus. Mendaftarlah aku ke YISC Al Azhar (hasil iming2 dan promo dari mba Tata).

Awalnya aku sedikit khawatir, takut dan minder. Aku tidak berhijab, mengajiku pun berantakan, ibadahku yg kurang baik, pengetahuan agamaku masih sedikit. Pokoknya dilema sangat deh, deg-degan selalu pas mau tes masuk itu. Tapi Alhamdulillah.. mba Tata selalu menguatkanku, memberi pengertian.. “gapapa kok tan, yuks masuk aja.. kita smua kan belajar. Ga pake Hijab juga gapapa ga akan diomelin kok sama kaka2nya. yg penting pas proses belajar nanti pakailah pakaian yang sopan dan berkerudung J”. Haaa peluuk mba Tata (hughug).

Akhirnya terdaftarlah aku diangkatan Juli 2010.. (yg sekarang bernama Angkatan “Mumtaaz”) masuk dikelas C yg super duper rame (ga anak kelasnya, ga kk pembimbingnya *liriklirik Kaa Heany*).

Setiap minggu jam8pagi sampai di Al Azhar, belajar mengaji (BSQ) lalu lanjut pemahaman islam dikelas (SII) selesai jam12an. Semua aku jalani dengan semangat. (sesuatu hal yg luar biasa meurut aku, karena biasanya ak ga pernah merasakan udara diminggu pagi Jakarta, karena biasanya aku masih terlelap tidur *dlu mottoku dihari libur adalah “libur = tidur” hahhaha :D*). Makanya rasanya senang banget, awal2 masuk aja.. efeknya sudah sangat positif sekali buat ritme hidupku. Makanya tambah semangat menjalaninya,  insyaAllah J.

Sekarang sudah setahun aku menjadi bagian keluarga besar YISC Al Azhar. Dan Alhamdulillah sedikit demi sedikit sudah mulai “terkontaminasi” hal-hal positif (sudah berhijab pun). Dari mulai hanya BSQ dan SII sajah, lalu sesekali menyempatkan datang kekajian diluar yg 2 pokok tadi. Efeknya adalah aku merasa lebih dekat dengan Allah. Ingin selalu beribadah dengan baik (karena dari semua kegiatan itu, aku selalu diingatkan untuk beribadah dengan giat agar supaya selalu dekat dengan-Nya).

Tidak hanya karena kegiatan YISC saja aku bisa seperti sekarang ini. Tetapi smua ini juga berkat peran serta teman-teman di YISC yang selalu mensupport dan mengingatkan aku. Subhanallah, rasanya ucap syukurku tak pernah berhenti aku panjatkan kepada Allah, atas smua berkah karunia yang telah diberikan hingga saat ini (Menyenangkan rasanya berada dilingkungan orang-orang yang selalu mencintai-Mu dan pastinya dicintai oleh-Mu) Alhamdulillah diberi jalan untuk mendekat pada-Mu yaa Allah.

“Tetap semangat dan istiqomah dalam Dakwah dan Ibadah..ukhti Tanty” – salah satu message teman YISCku.

InsyaAllah… selalu berusaha tetap Istiqomah, tidak ingin menyia-nyiakan hidayahNya.. amiiiin 🙂

:: Untukmu…Belahan Jiwaku ::

Untukmu…Belahan Jiwaku
Ya Allah
Aku berdoa untuk seseorang yang menjadi bagian hidupku
Seseorang yang bisa menjadi sahabat terbaik dalam setiap waktu
Seseorang yang bisa mencintai MU lebih dari segala sesuatu
Seseorang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk MU

Ya Allah
Aku tidak mencintai seseorang yang sempurna
Namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna
Sehingga aku bisa membuatnya sempurna
Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seseorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat kehidupannya menjadi sempurna

Ya Allah
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu
pada waktu yang tepat
Dan Engkau membuat segala sesuatunya indah
pada waktu yang telah Engkau tentukan
Amin

InsyaAllah

niat hidup untuk dakwah dan dakwah sampai mati

dan untuk senantiasa menemaninya dalam berdakwah hingga menunggunya di syurga-Nya nanti

amiin ya Allah

✿❤✿ CERMIN WANITA SHALIHAH ✿❤✿


•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤••❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤••❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sungguh mulia wanita shalihah. Yaitu, wanita yang menjaga ketaatannya pada aturan-aturan Allah dan rasul-Nya. Setiap untaian kata dan perbuatannya bernilai bagaikan untaian intan yang bermutu tinggi. Ia juga selalu menjaga akhlaknya, terutama sifat malu. Karena ahlak mulia tersebut mencerminkan kekokohan imannya dan kemampuannya menjaga diri (iffah).

✿¸.•❤•

Malu adalah akhlak indah dan terpuji. Sifat ini juga cerminan dari kesempurnaan budi pekerti dan perhiasan yang anggun. Sungguh indah jika malu ini menghiasi seorang muslimah. Sifat malu dapat memadamkan keinginan untuk berbuat tercela. Juga menahan keinginan menampilkan perhiasan dan auratnya bagi lelaki yang bukan mahramnya. Sungguh benar sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bahwa malu merupakan bagian yang penting daripada iman.

✿¸.•❤•

“Iman terdiri dari tujuh puluhan atau enampuluhan cabang. Cabang yang paling utama adalah mengucapkan Lailaha illallah. Yang paling bawah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Malu juga termausk cabang keimanan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika sifat malu hilang dari seseorang, dia mudah melakukan berbagai pelanggaran dan tidak segan untuk bermaksiat. Misalnya, tabarruj dan mengumbar aurat secara terang-terangan. Padahal, aurat adalah sesuatu yang seseorang harus merasa malu jika tersingkap.

✿¸.•❤•

Pada zaman dahulu, para shahabiyah adalah wanita yang begitu menjaga kehormatan mereka. Aisyah, istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam, bahkan punya rasa malu yang luar biasa. Aisyah terbiasa berziarah ke makam Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam, yang berada di dalam kamarnya, tanpa berhijab. Ketika ayah beliau, Abu Bakar wafat dan dikebumikan di sebelah makam rasul, Aisyah masih leluasa berziarah tanpa mengenakan jilbab. Tapi, kebiasaan itu berubah ketika Umar dikuburkan di kamarnya bersebelahan dengan makam Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam dan Abu Bakar. Setiap kali masuk ruangan itu, beliau mengenakan hijab secara lengkap. Hal itu dikarenakan Umar bukan muhrim bagi Aisyah. Meskipun Umar telah meninggal dan berada di dalam tanah.

✿¸.•❤•

Begitu pula ketika ada seorang pria buta yang datang untuk berkonsultasi dengan beliau. Balutan jilbab syar’i yang lengkap menutupi beliau selama menjawab pertanyaan pria ajnabi tersebut. Lalu seseorang bertanya kepada beliau, kenapa harus berjilbab padahal orang tersebut buta? Aisyah justru balik bertanya, “Ia memang tidak bisa melihat. Tapi, apakah saya buta?”

✿¸.•❤•

Selain itu ada Sayyidah Fatimah Az-Zahra, shahabiyah panutan kaum muslimah, beliau adalah orang yang pertama membuat keranda bagi jenazah. Pada waktu itu, memang masih umum pelayat takziyah mengusung mayat tanpa keranda seperti yang kita kenal hari ini.

Fatimah binti Rasulullah merasa bahwa ajalnya telah dekat. Karena Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam pernah mengatakan bahwa beliaulah anggota keluarga yang pertama kali menyusulnya wafat. Putri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam yang juga istri Ali Bin Abi Thalib ini berpesan kepada Asma’ binti Umais, yang hampir setiap hari menjenguknya. “Saya kurang senang atas apa yang diperbuat terhadap wanita jika meninggal. Mereka hanya ditutupi dengan kain, sehingga bentuk badannya terlihat,” kata Fatimah kepada Asma’, istri Abu Bakar As-Shiddiq.

✿¸.•❤•

“Apakah engkau mau aku tunjukkan sesuatu yang pernah aku lihat di Habasyah.” ujar Asma’ yang pernah hijrah ke negeri tersebut.

Asma’ lalu membuat semacam keranda. Kerangkanya terbuat dari pelepah kurma, sedangkan bagian luarnya ditutup dengan kain. Dengan begitu, jenazah yang dibawa dengan keranda itu tidak terlihat dari luar. Begitu Fatimah melihat keranda itu, beliau sangat gembira hingga tertawa. Beliau lalu berpesan, “Nanti, jika saya meninggal, kamu dan suamiku, Ali yang akan memandikanku, dan jangan ada orang lain yang ikut memandikanku. Setelah itu, buatkan keranda seperti itu untukku.”

✿¸.•❤•

Menutup aurat adalah ketetapan mutlak dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam sebuah ayat disebutkan (artinya), “Dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” (QS. An-Nur: 31).

✿¸.•❤•

Perhiasan atau az-ziynah yang diperintahkan untuk ditutup dengan hijab termasuk hingga anggota tubuh yang tersembunyi seperti telinga, leher, rambut, tangan, dan betis. Ketetapan ini demi menjaga penampilan wanita muslimah agar lebih terhormat. Dan juga untuk membedakannya dari wanita non muslim atau wanita fajir.Selain itu, hendaknya wali dari seorang muslimah, semisal ayah, saudara lelaki atau suami, ikut menjaga. Tumbuhkan rasa ghirah jika menyaksikan istri, saudari atau putrinya keluar rumah tanpa menutup aurat mereka dengan hijab yang syar’i. Karena berhijab itu karena menjalankan perintah Allah bukan karena ingin mengikuti tren fashion yang sedang digandrungi.

✿¸.•❤•

Hukum Syariah memerintahkan agar wanita memilih pakaian yang dapat menutup tubuh dan menyembunyikan warna kulit. Bukan pakaian modis nan seksi yang mengumbar bagian tubuh tertentu. Selain itu juga menghindari warna yang mencolok, karena itu mengundang perhatian orang banyak. Banyak yang mengatakan bahwa wanita akan tampak menarik dengan berbagai aksesoris dan balutan busana yang pas di badan, apa lagi bila busana yang dikenakan mengikuti lekuk bentuk tubuh yang memakainya. Gaya busana seperti itu sesungguhnya adalah gaya wanita jahiliyah. Konon wanita pada zaman itu suka memamerkan wajah ayunya, mengurai rambut hingga terlihat leher yang jenjang dan perhiasannya. Bersuara manja dan serak-serak basah untuk menarik perhatian. Namun aneh bin ajaib, justru gaya kuno tersebut yang ditiru oleh manusia modern hari ini. Na’udzu billah.

✿¸.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.¸✿

❤ Wallahua’lam bish Shawwab.

❤ Semoga bermanfaat Insya Allah…

❤ Salam ukhuwah fillah selalu…:)

:: untuk mu Wanita yang di Rahmati Allah :) ::

Rasanya cukup mencintai dan menyandarkan perasaan ke Allah SWT saja.

karena bila kepada Allah SWT  pasti berbalas dan tidak akan ada broken heart.

tapi ternyata dalam menggapai cintaNya, Allah menyuruh kita untuk mencari “teman berjuang hidup” yang halal.

yang jika mencintai si fulan dalam ikatan halal, maka merupakan salah satu bentuk bukti mencintaiNya pula.

untuk setiap ukhti (dan diriku sendiri), berhentilah merendahkan dirimu didepan manusia dengan cara-cara yang kadang tidak menyadarinya. berhentilah menyandarkan perasaan pada manusia, karena manusia itu tempat salah dan lupa..

seorang laki-laki jika benar ia menginginkanmu menjadi partnernya dalam meraih cintanya Allah, maka ia akan datang untuk memintamu menjadi halal baginya.

baginya dan bukan untuk yang lain, sekarang dan bukan yang nanti menunda-nunda. titik inilah pembuktian cinta tahap pertama, pembuka bagi cinta-cinta lain yang hakiki.

jika ia sholeh, maka ia tidak akan takut miskin atau kekurangan, karena telah Allah jamin, telah Allah janjikan dalam Al-Qur’an (QS : An-Nur 24 :23)… butuh lebih dari sekedar percaya sama Allah,  harus yakin.

ukhti… jangan mau jadi tempat “buang hajat” karena kau terlalu berharga untuk itu.

menjadi mulia atau tidak itu adalah pilihan… dan Allah Maha Pengampun.

tak usah dengar pendapat atau celaan orang lain yang menyedihkan hati, cukup dengar dan pentingkan pendapat Allah saja.

saya yakin, masing-masing kita punya proposal hidup yang diajukan kepada Allah SWT. Allah tinggal mereview dan meng acc saja —-tidak sehelai daun keringpun yang jatuh tanpa kehendak Allah SWT— yakini itu 🙂

jika dikatakan rezeki tiap manusia tidak akan tertukar, begitu pula dengan jodoh tiap manusia.

“Dan kami menciptakan kamu berpasang-pasangan” (QS : An-Naba 78 : 8 )

perempuan baik hanya untuk lakilaki baik, dan lakilaki baik hanya untuk perempuan baik —- lihat QS : An-Nur 24 : 26

YAKIN… kemudian tinggal perbaiki diri saja secara berkesinambungan.

jika ingin mempunyai jodoh seperti Ali R.A, maka akhlak kita tentu harus sedahsyat Fatimah.

—ambil cermin.. inikah sosok akhlak yang kau inginkan ada pada jodohmu? jika jawabannya : “tidak… akhlak sosok dalam cermin belum begitu baik” maka perbaikilah.

belajar berhenti untuk tenggelam dalam masa lalu ataupun terbuai dalam angan khayal masa depan yang tak kunjung pasti.

—agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang telah luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri (QS Al – Hadid  57 : 23)

:: just sharing 🙂

:: 2010 ::

Heeyy…
Today is a last day at 2010
Saatnya buat resolusi baru –atau hanya memodifikasi resolusi lama yg belum terlaksana? (thinking) xixixixixi 😀
Waktu yang terlewati, rasanya masih belum cukup mewujudkan semua resolusi itu.
—ALASAN.. sebenernya emang karena proses perwujudannya belum maksimal.. hahha (lol)

Today.. I just wanna say
Thanks to 2010..
Untuk setiap hari-hari nya yang penuh warna.. suka dan duka, senyum dan tangisan, cinta dan derita.. pelangiku telah tercipta karenanya.
Thanks to 2010..
Untuk kekuatan dalam setiap waktunya menjalankan semua resolusi tahun ini.. susah payah dan tertatih, tetapi aku mampu melewatinya (walau belum usai).
Thanks to 2010..
Untuk teman yang telah menggandeng tangan, untuk lawan yang menjaga batas impian dan kenyataan. Semuanya telah membuatku banyak belajar.
Thanks to 2010..
Untuk rasa yang datang silih berganti.. untuk teman yang datang dan pergi. Untuk semua peristiwa yang terjadi. Semua aku peluk dalam ruang memori. –tersimpan rapat dalam kotak Pandora hatiku—
Thanks to 2010..
Untuk setiap airmata dalam diam.. Setiap renungan setelah sholat.. Setiap lamunan di saat resah.. Alhamdulillah, rasanya aku semakin dewasa 🙂
Ketidasempurnaanmu telah menDEWASAkanku 2010 

2010 was blast.. let’s have a bigger one in 2011
\(^0^)/

:: Negeri ku, Garuda ku ::

This is it…. INDONESIA. (dengan gaya chef Farah Queen) 😀

Negeri yang indah permai dengan panorama alamnya, tapi tidak dengan akhlak bangsanya.

Di negeri ini, cinta hanyalah kata-kata semu sementara Benci menjadi nyata. Sudah mendarah daging, bahwa kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin hasil yang cepat tanpa proses. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya.

Aku dan generasiku hidup ditengah generasi dimana tawa kebersamaan itu sangat langka. Kaki kami menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kami.  Dan adik-adik kami, mereka tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Semua masalah negeri ini telah membunuh nurani mereka. Kami adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tak henti-hentinya mengabarkan kebencian, tingkah polah public figure yang tanpa sadar telah menjadi role model yang salah bagi kami.

Orang tua, generasi pendahulu kami dan mereka memegang tampuk kekuasaan negeri ini adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Politik telah menghitamkan hati mereka dan membuat pikun seketika. Mereka lupa bahwa regenerasi itu pasti terjadi.

Hey teman.. bersiaplah. Kita lah yang akan menggantikan mereka yang renta tanpa rasa kasih lagi untuk memelihara negeri indah ini. Akankah kita berhenti, lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka? TIDAK. Kita tidak akan seperti mereka. Akhlak kita harus lebih baik dari mereka. YAKINlah bahwa kita PASTI BISA. Bisa menuntun diri kita dan juga adik-adik kita ke arah yang lebih baik dari sekarang. Merubah semua kemalangan menjadi kebahagiaan kelak.

Memang, perubahan itu tidak terjadi seinstan kemauan kita. Perubahan butuh proses dan proses itu harus kita mulai dari sekarang. Perubahan itu akan terjadi dan kita nikmati di masa datang, bukan sekarang.

Indonesia ooh Inndonesia..

Negeri yang dulu terkenal dengan keramahan dan cinta kasih bangsanya. Namun kini cinta kasih itu kian hilang dari kepakan Garudamu negeri ku. Akankah semua itu bisa kembali menjadi kebanggaanmu negeriku?

Cinta adalah persoalan kegemaran juga masalah prinsip. Bila kamu mencintai sesuatu, maka kamu tidak peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul spanduk, tidak kepada para criminal yang suka mencuci muka bahkan kepada kuli tinta yang  sering menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.

Disepanjang tahun ini peristiwa demi peristiwa mewarnai perjalanan negeri. Alam menunjukan kemarahannya pada bangsa ini dengan bencana-bencananya. seolah ia merasa letih untuk menopang kami yg tak tau diri ini, yang hidup diatasnya dengan saling membenci, saling menjatuhkan satu sama lain.

Namun dipenghujung tahun, harapan untuk menimbulkan “Bahagia Bersama” bangsa ini muncul. Muncul diantara rencana jahat para elit untuk menghancurkannya. Muncul diantara seruan berjuta-juta orang yang bersuara lantang tentang sepak bola.

Sepak bola yang sedari dulu selalu menimbulkan kefanatikan para penggemar seluruh negeri ini. Sepak bola yang telah memberi makna solidaritas. Kini “Garuda di Dadaku” membahana seantero penjuru negeri untuk menyemangati para Punggawa Tim Garuda.

Tim Garuda telah memberikan terobosan, menghidupkan harapan adik-adik kami bahwa masa depan yang indah itu masih ada. Tim Garuda, dengan semangat kalian dalam menggocek dan menendang bola dilapangan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “Bisa” belum punah dari kehidupan kita.

Tetapi inilah buruknya hidup ditengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan di pundak kalian. Seragam kalian hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraan kalian hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di bukit Jalil kemarin, saat kalian melawan Malaysia, ada yang bilang kalian terkapar, tetapi aku percaya kalian tengah belajar.

–didalam sebuah pertandingan sepakbola. Setiap kemenangan akan membuat kita menjadi lebih percaya diri dan lebih baik sebagai tim. Akan tetapi setiap kekalahan juga mampu membuat kita lebih dewasa dan lebih kuat, jika kita mampu menyikapinya dengan cara bijaksana. Akan selalu ada pelajaran yang dapat kita petik dalam setiap kekalahan.. —

Teman.. Generasi muda. Belajarlah dari setiap pertandingan bahwa kebahagiaan bukan urusan menang atau kalah, tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah demi kegembiraanmu sendiri lalu dari kegembiraan itu kita akan menciptakan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin negara.

This it INDONESIA…. #again 😀 —apapun bisa terjadi dinegeri ini, seperti sepak bola yang unpredictable.

 

:: People come into your life for a reason, a season or a lifetime ::

People come into your life for a reason, a season or a lifetime.
When you know which one it is, you will know what to do for that person..
When someone is in your life for a REASON, it is usually to meet a need you have expressed.
They have come to assist you through a difficulty, to provide you with guidance and support,
to aid you physically, emotionally or spiritually.
They may seem like a godsend and they are.
They are there for the reason you need them to be.
Then, without any wrongdoing on your part or at an inconvenient time,
this person will say or do something to bring the relationship to an end.
Sometimes they die. Sometimes they walk away.
Sometimes they act up and force you to take a stand.
What we must realize is that our need has been met, our desire fulfilled, their work is done.
The prayer you sent up has been answered and now it is time to move on.

Some people come into your life for a SEASON, because your turn has come to share, grow or learn.
They bring you an experience of peace or make you laugh.
They may teach you something you have never done.
They usually give you an unbelievable amount of joy.
Believe it, it is real. But only for a season.

LIFETIME relationships teach you lifetime lessons,
things you must build upon in order to have a solid emotional foundation.
Your job is to accept the lesson,
love the person and put what you have learned to use in all other relationships and areas of your life.
It is said that love is blind but friendship is clairvoyant.

Thank you for being a part of my life,
whether you were a reason, a season or a lifetime.

🙂

:: Be Mature ::

Terkadang kita merasa bertambah usia akan membuat kita dewasa.

BUKAN.. Bukan usia menua yang mendewasakan seseorang.

Dewasa.. merupakan sebuah pilihan dan penuh dengan konsekuensi,

Konsekuensi untuk menerima baik buruknya hasil akhir.

Terkadang kita merasa telah berpikir dewasa, tetapi sikap kita tidak mencerminkan kedewasaan itu.

Kita lupa, bahwa Dewasa itu tidak hanya dengan pola pikir yang dewasa, tetapi juga disertai dengan bersikap dewasa.

Oleh karena itu, dalam kedewasaan ini kita harus menyelaraskan perasaan kita dengan sikap dan kelakuan kita.

Tanpa sadar, karena terlalu banyak perasaan ini itu, kita lupa dengan Manner kita. Itulah sebabnya orang yang dewasa itu bisa mengendalikan perasaannya agar tidak tertuang dalam sikapnya. Feeling dan manner dalam kedewasaan pasti akan bertolak belakang.

Sangat penting menjaga Manner, percuma jika memiliki pemikiran cemerlang tentang kedewasaan, tapi No Attitude or Manner = Hoax.

[orang dewasa itu tidak seperti anak kecil yang selalu mengungkapkan perasaan dalam sikapnya. Contoh : dia tidak akan berjingkrak senang karena merasakan kebahagiaan yang meluap, dia tidak akan memaki dan menghujat sesorang yang dibencinya atau menghindari masalahnya… karena perasaan-perasaannya itu ia tuangkan dalam sikap tenangnya serta memilih berbuat bijak dengan pemikiran yang matang sebelum bertindak. Karena dia sudah mengerti baik buruk hasil tindakannya itu].

*Thinking and Do Something*

>> Terkadang sesorang terlalu banyak berpikir tanpa melakukan apapun. Aayy bagaimana pemikiran itu bisa terwujud tanpa di aktualisasikan dengan konkrit. Kita bukan pesulap guys. Tak ada yang mampu merubah keadaan apapun hanya dengan berpikir.

Just thinking without do something… membuang-buang waktu sekali. Sangat tidak bersikap dewasa sekali kita bila menyia-nyiakan setiap detiknya waktu berharga kita hanya dengan berpikir dan diam.

… Thinking and do it!!!

*Talk Less Do More..*

>> seseorang dengan banyak bicara tetapi sedikit bekerja.. seperti Tong kosong nyaring bunyinya.

Mau ini mau itu.. ingin ini ingin itu..banyak sekali. Tetapi tidak melakukan apa-apa, hanya berkeinginan. Berharap dapat bantuan kantong ajaib Doraemon kah?? Ahh itu hanya didunia komik bukan di dunia kita. Come on.. wake up guys, don’t dreaming!!!

Jika tanpa melakukan apa-apa, everything is NOTHING.

>> Berusahalah dengan tindakan bukan hanya ucapan. Perlahan namun pasti, menapaki satu demi satu anak tangga untuk mencapai PUNCAK.

Nikmatilah PROSESnya… proses pencapaian perwujudan keinginan.

*Pray Hard and Do The Best*

>> Niat = memiliki keinginan akan sesuatu menjadi awal langkah kita.

>> Ikhtiar = Berusaha menggapai keinginan tersebut dengan tindakan dan usaha yang optimal agar terwujud keinginan tersebut.

>> Doa = Memohon kepada Tuhan akan kemudahan dan kelancaran dalam usaha menggapai keinginan itu, serta yang terpenting adalah memohon keridhoan-Nya.

>> Tawakal = setelah ketiga hal diatas dilakukan, terakhir kita berserah diri pada-Nya. Apapun hasil akhirnya, baik keinginan kita tercapai ataupun tidak tercapai, yakinlah bahwa hal itu sudah merupakan hal tebaik bagi kita yang telah diberi-Nya.

Setidaknya kita telah melewati semua PROSESnya dan berusaha dengan maksimal.

[So.. don’t worry ’bout everything in ur future. We was pray hard and do the best… \(^0^)/ ]

:: Aku Selalu Ada… ::

Pesan ini akan tiba padamu, entah dengan cara apa. Bahasa yang kutahu kini hanyalah perasaan.
Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.

Percayakah kamu? Aku Selalu ada. Ke dalam perasaan inilah engkau akan bermuara, kedalam perasaan inilah engkau akan pulang dan bertemu aku lagi. Dan perasaan itu dapat engkau nikmati sekarang, didalam hati. Tanpa perlu mati. Sekarang.

Dengarkah kamu? Aku ada. Aku masih ada. Aku selalu ada. Rasakan aku, sebut namaku seperti mantra yang meruncing menuju satu titik untuk kemudian melebur, meluber, dan melebar. Rasakan perasaanku yang bergerak bersama alam untuk menyapamu.

Dan kamu boleh percaya bahwa kemarin.. besok.. lusa.. dan hari-hari sesudah itu.. aku masih disini. Menunggu mu, hati mu dan perasaan mu kembali padaku. 🙂

“Rahasia kecil kita berdua : aku tahu engkau tahu aku ada.”

Previous Older Entries